Kesamaan
derajat dalam besosialisasi dalam masyarakat tidak telepasa dari jenis kelamin,
fisik, agama, umur, suku, ras, harta dan jabatan. Kesamaan derajat dalam
bersosialisai dalam masyarakat dapat terwujud dalam berbagai kegiatan sosial
dimsyarakat seperti mebgadakan gotong royong tidak mengenal kaya ataupun
miskin, jika memiliki kesadaran yang sama akan pentingnya kebersihan lingkungan
maka semua akan berbaur menjadi satu bergotong royong untuk membersihkan
lingkungan. Kegiatan lain tanpa mengenal derajat dalam bersosialisasi yaitu
musyawarah untuk untuk menyelesaikan permasalahan atau konflik dan kegiatan
lingkungan lainnya. Berbagai pendapat yang dikeluarkan baik pendapat anak muda
maupun pendapat orang tua yang ikut dalam musyawarah akan diterima dan
didiskusikan untuk mencapai suatu kesepakatan.
Dalam suatu ruang lingkup sosial
sering ditemukan tentang pelapisan sosial. Pelapisan sosial atau stratifikasi
sosial (social
stratification) adalah pembedaan atau
pengelompokan para anggota masyarakat secara bertingkat. Definisi sistematik
antara lain dikemukakan oleh Pitrim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan
pembedaan penduduk atau masyaraka ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
(hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat,
ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan
tersebut disebut strata sosial. P.J Bouman menggunakan istilah tingkatan atau
dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu
golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan
beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga
dipakai oleh Max Weber.
Pengelompokan-pengelompokan tersebut
bisa dilihat dari ukuran kekayaan, jabatan dan pendidikan seseorang. Misalkan
orang yang mempunyai rumah atau mobil yang paling bagus ditempatkan pada
tingkatan paling atas. Atau bisa juga orang yang mempunyai jabatan yang paling
tinggi ditempatkan pada tingkatan yang paling tinggi. Begitu juga orang yang
mempunyai pendidikan yang tinggi ditempatkan pada tingkatan yang paling tinggi.
Kalau dilihat dari sejarahnya, pengelompokan-pengelompokan strata sosial
tersebut sudah sejak dari awal kehidupan manusia itu sendiri. Contoh yang
paling nyata adalah sistem kasta pada masyarakat India. Selain itu sejarah juga
pernah mencatat mengenai sistem perbudakan di negara barat bahwa seorang kulit
hitam tingkatannya tidak sama dengan seorang kulit putih.
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Kesamaan derajat dalam
bersosialisasi dalam masyarakat tidak terbatas pada faktor jenis kelamin (pria
atau wanita), fisik (cacat atau sempurna, kulih putih atau kulit hitam), agama,
umur (tua atau muda), suku, ras, agama, harta dan jabatan. Kesamaan derajat
dalam bersosialisasi di Masyarakat dapat terwujud dalam berbagai kegiatan
sosial di masyarakat seperti mengadakan gotong royong. Baik orang kaya maupun
orang miskin, jika memiliki kesadaran yang sama tentang pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan maka mereka semua akan membaur menjadi satu, bergotong
royong untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka. Kegiatan lain yang
dapat di wujudkan dalam kesamaan derajat adalah musyawarah dalam
menyelesaikan konflik atau merancang suatu kegiatan rutin di lingkungan
sekitar. Berbagai pendapat yang dikeluarkan baik pendapat orang tua maupun
pendapat pemuda yang ikut dalam musyawarah dapat diterima dan diskusikan bersama
untuk mencapai suatu keputusan yang terbaik.
Pandangan “antroposentris” dan “teosentris” semuanya adalah cita-cita tentang kesamaan derajat atau persamaan sosial yang menawarkan diri untuk mengatasi ketimpangan sosial dalam tatanan masyarakat. Namun, gerakan persamaan sosial dari kedua pandangan tersebut pada umumnya sulit menghindar dari kenyataan. Teori bahwa pembagian kelas dalam masyarakat merupakan syarat mutlak dalam organisasi sosial, sering digunakan sebagai pembenaran ideologis untuk mempertahankan ketimpangan sosial. Menghadapi teori fungsional berarti usaha melenyapkan atau mengubah pembagian kelas akan sia-sia.
Pandangan “antroposentris” dan “teosentris” semuanya adalah cita-cita tentang kesamaan derajat atau persamaan sosial yang menawarkan diri untuk mengatasi ketimpangan sosial dalam tatanan masyarakat. Namun, gerakan persamaan sosial dari kedua pandangan tersebut pada umumnya sulit menghindar dari kenyataan. Teori bahwa pembagian kelas dalam masyarakat merupakan syarat mutlak dalam organisasi sosial, sering digunakan sebagai pembenaran ideologis untuk mempertahankan ketimpangan sosial. Menghadapi teori fungsional berarti usaha melenyapkan atau mengubah pembagian kelas akan sia-sia.
Referensi :
1. http://ruciantassani.blogspot.com/2013/11/tugas-isd-5-pelapisan-
sosial-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar