Kemiskinan nampaknya masih
belum terelakan dari negara-negara yang masih memiliki ketidakstabilan
dalam perekonomian. Hal ini merupakan ketidakmampuan untuk memenuhi
standar hidup minimum. Kemiskinan itu tersendiri terbagi menjadi dua
kategori; “sangat miskin” dan “miskin”. Orang-orang yang berada pada kategori
“miskin” dan “sangat miskin” hanya mendapatkan pendapatan kurang dari US$1
per hari dan kurang dari US$2 per hari. Berdasarkan
standar tersebut, 21persen dariwarga dunia
berada pada kategori “sangat miskin” dan masih lebih dari setengah penduduk
dunia berada pada kategori “miskin”.
Perkembangan ekonomi dunia dalam era liberalisasi ekonomi
yang begitu pesat dalam dekade terahir ini telah meningkatkan
salingketergantungan dan persaingan antar negara serta menambah jumlah
kemiskinan massal. Kemiskinan telah merajalela di berbagai pelosok dunia,
terutama di benua Afrika. Kemiskinan di Afrika bukanlah suatu hal yang
baru, walaupun Afrika terkenal dengan kekayaan dalam pertambangan emas,
platinum dan
berlian. Namun, 16 juta dari penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan dan2,3
juta penduduk lainnya berisiko mengalami kekurangan gizi
Afrika merupakan suatu
benua yang luas, namun juga tandus dan kering, itulah salah satu penyebab
susahnya bercocok tanam bagi para warganya disana. Pertanian dan
penghasilan para penduduk Afrika bergantung pada curah hujan. Kemiskinan
di Afrika juga tidak berakhir akibat efek dari penjajahan yangdilakukan para
penjajah beratus-ratus tahun yang lalu. Hampir seluruh penduduk Afrika
dijadikan budak dan hanya sedikit dari mereka yang
mendapatkan pendidikan yang layak. Kemiskinan yang akan dibahas disini terfokus pada wilayah
Afrika Bagian Timur khususnya Negara Kenya.
Kenya, negara seluas 582.6461Km2 di bagian timur benua Afrika
merupakan negara berkembang yang sedang berusaha untuk mengejar ketertinggalan
perekonomian negaranya dalam berbagai sektor. Salah satu tantangan terbesar di
Kenya selain dalam penyelesaian gejolak politik dalam negri, adalah mayoritas
dari 40.8 juta penduduk Kenya masih berada di bawah garis kemiskinan yang
tinggal di desa-desa (rural area) dengan bekerja sebagai petani dan peternak.
Saking rendahnya daya beli masyarakat, seorang pedagang jagung bakar harus
memotong satu buah jagung dagangannya menjadi dua atau tiga bagian agar dapat
dibeli masyarakat dengan harga sepuluh shilling atau seribu rupiah per potong
bagian jagung. Menurut staf KBRI di Nairobi, Taufik Fadillah, gaji seorang
satpam di Nairobi hanya tujuh ratus shilling atau setara dengan tujuh ratus
ribu rupiah. Bandingkan dengan gaji satpam di Jakarta. Untuk memenuhi kebutuhan
pangan, sebagian besar penghuni rumah kumuh menyiasatinya dengan makan ugali
yang terbuat dari tepung jagung dan memakannya bersama sukumawiki atau sawi
dicampur bawang merah dan putih yang banyak tumbuh di sekitar pemukiman
Selama 30 tahun terakhir,
kemiskinan telah meningkat di Kenya. Kemiskinan tampaknya menjadi paradoks
di negara yang memiliki ekonomi terbaik berkembang di Afrika timur, dengan
relatif maju sektor pertanian dan industri dan pendapatan pertukaran
substansial asing dari ekspor pertanian
dan pariwisata. Namun Kenya adalahsebuah negara berpenghasilan rendah, dengan
pendapatan per kapita rata-rata sekitar US $360. Ini peringkat 148
di antara 177 negara dalam indeks pembangunan manusia United
Nations Development Program, yang mengukur perkembangan suatu negara
dalam hal harapan hidup, pencapaian pendidikan dan standar hidup. Lebih
dari setengah dari sebesar 31,3 juta di negara orang miskin, dan 7,5 juta
dari hidup miskin dalam kemiskinan ekstrim. Sekitar 80 persen dari
populasi, termasuk tiga dari empat orang miskin, hidup di zona pedesaan.
Data yang terbaru UNDP tahun 2012 menunjukkan Kenya berada di peringkat
145 dari seluruh dunia, ituartinya terdapat peningkatan. Data tersebut dapat
dilihat pada tabel 3 mengenaiHDI Kenya tahun 1980-2012
Jumlah Penduduk yang Tumbuh
dan Tingkat Kemiskinan Naik Penduduk Kenya telah tiga kali lipat selama 30
tahun terakhir, menyebabkan meningkatnya tekanan pada sumber daya alam,
kesenjangan pendapatan melebar dan tingkat kemiskinanmeningkat yang mengikis keuntungan
di bidang pendidikan, kesehatan, keamanan pangan, pekerjaan
dan pendapatan.
Sumber :
1.
http://www.rmol.co/read/2011/11/14/45645/Inilah-Potret-Kemiskinan-di-Kenya-
2. http://www.academia.edu/5557223/Poverty_in_Kenya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar