Rabu, 27 November 2013

TUGAS 3 : Laporan Ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena adanya pertambahan ukuran yang disebabkan adanya pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan sel secara mitosis pada titik tumbuh dan pembesaran dari tiap-tiap sel.
Biji yang diletakkan pada kondisi lingkungan yang memadai akan berkecambah. Proses perkecambahan terjadi karena sel-sel embrional memiliki kemampuan untuk membelah dan bertambah banyak. Kemampuan tersebut mengakibatkan biji tumbuh menjadi kecambah. Pertumbuhan pada perkecambahan akan terus berlanjut, terutama pada bagian ujung batang dan akar.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah makanan (nutrisi). Pemupukan merupakan salah satu cara penambahan nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan.

B.     Rumusan Masalah
Periode pertumbuhan pada tumbuhan khususnya kacang hijau terjadi sepanjang hidupnya. Banyak faktor yang menyebabkan pertumbuhan biji kacang hijau itu menjadi subur, namun banyak juga faktor yang menyebabkan pertumbuhan kacang hijau tersebut terlamabat.
Dalam penelitian sederhana kali ini kita akan membahas apakah perendaman terhadap biji kacang hijau yang akan ditanam merupakan faktor yang membuat pertumbuhan biji kacang hijau tersebut menjadi subur ataukah sebaliknya.

C.    Tujuan Penelitian
       
  1.         Untuk mengetahui apa pengaruh dari Perbedaan lama waktu perendaman terhadap                   pertumbuhan biji kacang hijau.
  2.         Untuk mengetahui berapa lama waktu perendaman yang baik untuk melakukan                         perkecambahan biji kacang hijau.
  3.          Untuk mengetahui apa saja yang membuat kurang memuaskannya hasil pertumbuhan kacang     hijau tersebut.
D.    Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui  pengaruh lama perendaman terhadap pertumbuhan biji kacang hijau serta mengetahui apakah perendaman itu termasuk efek yang baik atau buruk.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

         Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
    
      A.    Kacang Hijau.
   
          Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakapau dan gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.

Nama umum             
                      ·        Indonesia                : kacang hijau
                      ·        Filipina                    : balatong
                      ·        Cina                        : chi xiao dou
Phaseolus radiatus

Klasifikasi
 Kacang HijauKingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi
     : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo
                : Fabales
Famili
              Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus
              Phaseolus
Spesies
             Phaseolus radiatus L.

Kerabat Dekat           Kacang RujiKacang EmasBuncis

     B.     Pertumbuhan Tanaman
                 Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. 
            
                  Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
                  
                    Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus).

    C.    Osmosis

Berkas:Osmose.jpg
Diagram yang menggambarkan peristiwa osmosis

              Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

               Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.




BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
   
      A.    HIPOTESA

Biji kacang hijau dapat tumbuh dengan baik jika perendamannya tidak terlalu lama, karena jika terlalu lama biji kacang hijau bukan tumbuh dengan baik tetapi membusuk karena kebanyakan air.
Biji kacang hijau tidak dapat tumbuh dengan baik jika air yang diberikan pada biji kacang hijau terlalu banyak ataupun terlalu lamanya perendaman.

      B.     VARIABEL PENELITIAN

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, ada lima jenis variabel penelitian (Sugiyono, 2004 p33) yaitu :

1.      Variabel Independen (Variabel Bebas) : variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Terikat) à lama perendaman (1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam, 0 jam).
2.      Variabel Dependen (Variabel Terikat) : variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Contohnya : kemampuan kerja (Variabel Bebas) dengan produktivitas (Variabel Terikat) à tinggi tanaman, jumlah daun.
3.      Variabel Moderator : variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
4.      Variabel Intervening : variabel yang memperlemah dan memperkuat hubungan antara variabel independen dan dependen, namun bersifat teoritis sehingga tidak teramati dan tidak dapat diukur.
5.      Variabel Kontrol : variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel ini ditetapkan oleh peneliti bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan à sama ukuran, sama panjang, faktor selai lama perendaman harus sama, misalnya faktor lingkungan.


        C.    ALAT DAN BAHAN

             Alat:
1.    Penggaris
2.    Label nama
3.    Mangkok (unutk merendam)
4.    Gunting
5.    Benang
      Bahan:                                     
1.    Kapas
2.    Biji kacang hijau
3.    Aqua gelas

       D.    CARA KERJA
1.      Menyiapkan bahan untuk melakukan percobaan
2.         Memilah dan memilih biji kacang hijau yang akan di tanam
3.         Memasukkan biji kacang hijau ke dalam masing-masing mangkok (@15 biji)
4.         Menuangkan air ke dalam mangkok/wadah untuk merendam
5.         Merendam biji kacang hijau sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Contoh : Wadah 1 di rendam selama 1 jam, lalu di tanam. Dst
6.         Setelah ± 1 jam biji kacang hijau pada wadah 1 yang tenggelam di angkat, lalu di tanam.


BAB IV
HASIL ATAU DATA

1.         Tinggi Tanaman
NO
PERLAKUAN/
ULANGAN
TINGGI TANAMAN TIAP SAMPEL
RATA-RATA
TIAP PERLAKUAN
1
2
3
4
5
1
VI.1 (0 jam)
8
11
13
9
0
8,6
2
VI.2   (0 jam)
11
8
7
8
11
3
I.1 (1 jam)
0
2
14
15
5
5.9
4
I.2 (1 jam)
1
1
4
8
9
5
II.1 (2 jam)
0
8
10
12
12
7.1
6
II.2 (2 jam)
0
4
5
8
12
7
III.1 (3 jam)
0
3
4
6
6
9.5
8
III.2 (3 jam)
14
14
7
21
20
9
IV.1 (4 jam)
0
7
5
7
16
8.2
10
IV.2 (4 jam)
10
3
7
9
9
11
V.1 (5 jam)
0
2
1
3
5
3.3
12
V.2 (5 jam)
13
4
2
2
1

2.         Jumlah daun
NO
PERLAKUAN/
ULANGAN
JUMLAH DAUN TIAP SAMPEL
RATA-RATA
TIAP PERLAKUAN
1
2
3
4
5
1
VI.1 (0 jam)
2
2
2
2
0
1.4
2
VI.2   (0 jam)
2
2
2
0
0
3
I.1 (1 jam)
2
2
0
0
0
1
4
I.2 (1 jam)
2
2
2
0
0
5
II.1 (2 jam)
2
2
0
0
0
1
6
II.2 (2 jam)
2
2
2
0
0
7
III.1 (3 jam)
0
0
0
0
0
0.9
8
III.2 (3 jam)
2
2
2
2
1
9
IV.1 (4 jam)
2
2
1
0
0
1.3
10
IV.2 (4 jam)
2
2
2
2
0
11
V.1 (5 jam)
2
2
0
0
0
0.6
12
V.2 (5 jam)
2
0
0
0
0


BAB V
PEMBAHASAN
            Tumbuhan memerlukan aira, itu sudah pasti. Jika tidak disiram maka tumbuhan tersebut akan mati. Begitu juga dengan biji kacang hijau, dalam menanamnya diperlukan air untuk menunjang pertumbuhannya.
Banyak faktor yang mepengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan air walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
            Biji kacang hijau yang diberi air dengan teratur, dengan kata lain disini perendamannya tidak terlalu lama dan air yang ada di dalam kapas juga tidak berlebihan akan tumbuh lebih subur. Dan perkembangannya pun tidak selama jika biji kacang hijau kekurangan air.
Sedangkan untuk biji kacang hijau yang tidak direndam dan air yang ada didalam kapas hanya sedikit, biji kacang hijau akan layu dan akhirnya tidak dapat tumbuh dengan baik selayaknya biji kacang hijau yang cukup airnya.
            Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormone yang banyak atau sedikit kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah untuk mengetahuinya.
Selain yang disebutkan diatas, masih ada satu lagi faktor yang menyebabkan pertumbuhan biji kacang hijau tersebut terhambat, yaitu terlalu banyaknya air. Mungkin karena terlalu lamanya perendaman maka tumbuhan itu membusuk. Atau banyaknya air yang ada di dalam media kapas. Jika biji kacang hijau tersebut membusuk, maka akan mengluarkan bau yang tidak sedap.

BAB VI
KESIMPULAN & SARAN

A.    KESIMPULAN
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau adalah :

1. Air 
Berfungsi untuk melunakan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi makanan terlarut, dan hormone ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta bersama dengan hormone membangun pemanjangan dan pengembangan sel.

2. Cahaya
Cahaya merupakan factor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis. 

3. Suhu
Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbnuhan vegetatif. Sehubungan dengan perkecambahan proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.

B.     SARAN

1. Sebelum biji kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau yang baik dan dengan ukuran yang sama. Jika ukuran sampel yang pertama besar maka sampel yang lain menyesuaikan dengan menggunakan biji kacang hijau yang ukurannya besar.

2.  Saat memberi media kapas sebagai pengganti media tanah, pastikan kapas pada saat itu tidak terlalu basah juga tidak terlalu kering. Karena jika kapas terlalu basah biji kacang hijau akan membusuk karena terlalu banyak air yang diserap dan jika kapas terlalu kering maka biji kacang hijau akan layu atau mungkin mati karena kekurangan air.
3.  Jangan terlalu dekat menanam biji kacang hijau, karena pertumbuhan biji kacang hijau dapat terhambat karena terlalu dekat menanam biji kacang hijau tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar