Bahasa adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun
tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan
status dan nilai-nilai sosial. Sering kali
pada konteks ilmiah bahasa diartikan sebagai buah pikir penulis, sebagai hasil
dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang dilakukan oleh si penulis tersebut
pada ilmu pengetahuan tertentu. Dalam konteks karya ilmiah isi dari karya ilmiah
harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penulisan
dan tata bahasanya. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk
menghindari ambiguitas makna.dalam karya tulis ilmiah sedapatnya tidak
mengandung bahasa yang terlalu kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik.
Tujuannya agar karya ilmiah tersebut dapat dibaca oleh pembaca tidak dalam
bersifat konteks saja namun bisa juga secara abstrak. Masalah imiah biasanya
menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit dicari alat
peraga atau analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam
itu, diperlukan struktur bahasa dan kosakata yang canggih.
peranan Fungsi Bahasa
Indonesia
Dalam Konsep Ilmiah
Karangan ilmiah menurut Brorowijoyo dalam
Arifin (1985: 8 – 9) adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan
tulisan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya tulis ilmiah
atau akademik menuntut kecermatan dalam penalaran dan bahasa. Dalam hal bahasa,
karya semacam itu (termasuk laporan penelitian) harus memenuhi ragam bahasa
standar (formal) atau terpelajar dan bukan bahasa informal atau pergaulan.
Sugono (1997) membagi ragam bahasa atas dasar media/sarana, penutur, dan bahasa
pokok persoalan. Atas dasar media, ragam bahasa terdiri atas ragam bahasa lisan
dan tulisan. Atas dasar penuturnya, terdapat beberapa ragam yaitu dialek,
terpelajar, resmi dan takresmi. Dari segi pokok persoalan, ada berbagai ragam
antara lain ilmu, hukum, niaga, jurnalistik, dan sastra.
Ragam bahasa karya tulis ilmiah/akademik
hendaknya mengikuti ragam bahasa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang
ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari
ketaksaan atau ambiguitas makna karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu.
Dengan demikian, ragam bahasa karya tulis ilmiah sedapat-dapatnya tidak
mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik.
Tujuan nya adalah agar karya tersebut dapat tetap dipahami oleh pembaca yang
tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan.
Masalah imiah biasanya menyangkut hal yang
sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit dicari alat peraga atau analoginya
dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan struktur
bahasa dan kosakata yang canggih. Ciri-ciri bahasa keilmuan adalah kemampuannya
untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memang berbeda dan stukturnya
yang baku dan cermat. Dengan karakteristik ini, suatu gagasan dapat terungkap
secara cermat tanpa kesalahan makna bagi penerimanya. Suharsono (2001)
menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis ilmiah
berupa penelitian yaitu:
- Bemakna isinya
- Jelas uraiannya
- Berkesatuan yang bulat
- Singkat dan padat
- Memenuhi kaidah kebahasaan
- Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
- Komunikatif secara ilmiah
Aspek komunikatif (keefektifan) hendaknya
dicapai pada pada tingkat kecanggihan yang diharapkan dalam komunikasi ilmiah.
Oleh karena itu, karya ilmiah tidak selayaknya membatasi diri untuk menggunakan
bahasa (stuktur kalimat dan istilah) popular khususya untuk komunikasi
antarilmuan. Kareana makna simbol bahasa harus diartikan atas dasar kaidah
baku, karya ilmiah tidak harus mengikuti apa yang nyatanya digunakan atau
popular dengan mengorbankan makna yang seharusnya.
Jenis – jenis karya
ilmiah dapat dibedakan atas berikut:
Ø Makalah
Karya tulis yang menyediakan permasalahan dan pembahasan sesuai dengan data
yang telah di dapatkan di lapangan dengan objektif.
Ø Kertas Kerja
Pada umumnya kertas kerja hamper sama dengan makalah akan tetapi kertas kerja
digunakan untuk penulisan local karya atau seminar serta lebih mendalam dari
makalah.
Ø Laporan Praktik Kerja
Karya ilmiah yang memaparkan fakta yang di temui di tempat bekerja yang digunakan
untuk penulisan terakhir jenjang diploma III (DIII).
Ø Skripsi
Merupakan karya ilmiah yang mengemukakan pendapat orang lain dan data yang
telah di dapat di lapangan yang digunakan untuk mendapat gelar S1 :
1. Langsung (observasi lapangan)
2. Skripsi
3. Tidak langsung (studi kepustakaan)
Ø Tesis
Karya ilmiah yang bertujuan untuk melakukan pengetahuan baru dengan melakukan
peneluitian penelitian terhadap hasil hipotesis yang ada.
Ø Disertasi
Karya tulis untuk mengungkap dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta
yang realistis dan data yang relefan serta objektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar