Arti Penting Orientasi Pemasaran
Manajemen
strategi orientasi pasar adalah sistem yang dirancang untuk membantu manajemen
dengan cepat dalam membuat dan menentukan strategi melalui usaha menciptakan
visi strategi. Keputusan suatu strategi yang dirumuskan akan menunjukkan daya
kekuatannya, perubahan atau proses dari terbentuknya strategi. Suatu strategi
biasanya disusun untuk jangka waktu lebih satu tahun, bahkan kadang dalam
beberapa dekade masih bisa dipergunakan.Terdapat perbedaan kemampuan yang nyata
untuk menentukan taktik dan strategi, biasanya bisa dilihat dalam biaya
pemakaian sumberdaya dan penggunaan waktu yang tersedia, baik itu hanya untuk
sekedar pengulangan strategi atau perubahan strategi. Kadang-kadang suatu
keputusan yang salah merupakan pemborosan biaya yang berlebihan, dimana
hal tersebut akan dapat mengancam eksistensi organisasi.
Peran
penting dari manajemen strategi orientasi pasar adalah agar tidak timpang dalam
memilih alternatif-alternatif strategi yang paling baik, yaitu dari banyaknya
analisa-analisa yang dilakukan guna diperoleh keleluasaan memilih sesuai
ciri-ciri tertentu alternatif yang ada. Berbagai manfaat dan keuntungan
penerapan manajemen strategi orientasi pasar, yaitu:
1. Mempercepat pertimbangan dalam pemilihan
strategi.
2. Pertimbangan kemampuan jangka panjang.
3. Meningkatkan keakuratan dalam keputusan
alokasi dana.
4. Melengkapi metode untuk membantu menganalisa
strategi dan membuat keputusan.
5. Melengkapi manajemen strategi dan sistem
kontrolnya.
6. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi baik
secara vertikal maupun horizontal.
7. Membantu mengatasi perubahan.
Orientasi pasar merupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan
sejalan dengan meningkatnya persaingan global dan perubahan dalam kebutuhan
pelanggan dimana perusahaan menyadari bahwa mereka harus selalu dekat dengan
pasarnya. Orientasi pasar merupakan budaya bisnis dimana organisasi mempunyai
komitmen untuk terus berkreasi dalam menciptakan nilai unggul bagi pelanggan.
Narver dan Slater (1990, p.21) mendefinisikan orientasi pasar sebagai budaya
organisasi yang paling efektif dalam menciptakan perilaku penting untuk
penciptaan nilai unggul bagi pembeli serta kinerja dalam bisnis.
Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Akimova (1999, p. 1140-1141) membuktikan bahwa orientasi pasar
memiliki pengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. Perusahaan yang
menerapkan orientasi pasar memiliki kelebihan dalam hal pengetahuan pelanggan
dan kelebihan ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk menciptakan produk yang
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Bharadwaj et al., (1993, p.
92) juga menyatakan bahwa budaya perusahaan yang menekankan pada pentingnya
perusahaan untuk memperhatikan pasar (berorientasi pasar) akan mengarah pada
penguatan keunggulan bersaing perusahaan tersebut.
Beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur orientasi pasar adalah orientasi pelanggan, orientasi
pesaing, dan informasi pasar. Orientasi pelanggan adalah kemauan perusahaan
untuk memahami kebutuhan dan keinginan para pelangganya. Orientasi pesaing
adalah kemauan perusahaan untuk memonitor strategi yang diterapkan para
pesaingnya. Informasi pasar adalah upaya perusahaan untuk mencari informasi
tentang kondisi pasar industri.
Penyebab Kegagalan dalam Memilih Peluang Bisnis Baru
Ada
begitu banyak tantangan yang harus dihadapi yang seringkali membuat kita harus
memilih diantara 2 pilihan; tetap berjuang untuk menghadapi tantangan tersebut
atau malah menyerah dan mengubur semua mimpi untuk menjadi wirausahawan sukses.
Di
antara sekian banyak wirausahawan, mungkin hanya segelintir yang tetap berjuang
untuk menghadapi tantangan tersebut dan melanjutkan usahanya, sementara
sebagian besar lainnya memilih untuk menutup buku.
Namun
pada umumnya, mereka yang memilih pilihan pertama itulah yang akan meraih
kesuksesan sesuai dengan kerja keras yang mereka lakukan.
Mungkin
kita semua sering bertanya-tanya, apa sebenarnya yang menyebabkan kegagalan itu
bisa terjadi dan mengapa tantangan berwirausaha itu begitu sulit untuk
dihadapi.
Berikut
beberapa hal yang sering tidak disadari membawa kegagalan dalam wirausaha:
1. Usaha Tidak Jelas
Banyak
pelaku usaha yang merintis usaha tanpa menentukan visi, misi, tujuan, dan
perencanaan, sehingga baik pemilik maupun karyawan tidak tahu fokus usaha
seperti apa yang akan dijalankan.
Mungkin
jika tidak bisa membuatnya secara tersurat, pemilik usaha bisa memberitahukan
kepada karyawan secara langsung mengenai apa yang ingin dicapai dan seperti apa
perusahaan nantinya jika visi tersebut telah tercapai. Dengan begitu, karyawan
pun tahu apa yang harus dilakukan dan berusaha untuk mencapai visi tersebut.
2. Kekurangan Modal Kerja
Seringkali
pelaku usaha mengalami kekurangan modal kerja saat tengah menjalankan
bisnisnya, sebagai akibat kurangnya kesabaran untuk segera memulai bisnis dan
sikap optimis yang berlebihan bahwa usaha yang dijalankan pasti dapat berjalan.
Seharusnya
sebelum memulai usaha, pelaku usaha harus mengetahui secara detail berapa
jumlah modal yang dibutuhkan, agar tidak macet di tengah jalan.
3. Terlalu Cepat Mengembangkan Skala Usaha
Memang
baik untuk mengembangkan skala usaha menjadi lebih besar, asalkan pondasi yang
dimiliki usaha tersebut telah kuat dan sulit untuk runtuh ketika hambatan
datang.
Untuk
mengembangkan skala usaha, perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia
yang memiliki kecakapan, mampu bekerja dengan baik, dan loyalitas yang tinggi.
Tidak usah terburu-buru mengembangkan. Lebih baik kuatkan saja dulu pondasi
yang dimiliki sambil merancang konsep pengembangan.
4. Produk yang Tidak Menjual
Karena
keinginan pribadi, seringkali pelaku usaha menambah karakteristk baru pada
produknya. Bukannya menambah nilai jual, karakteristik itu malah membuat produk
tersebut kehilangan nilai tambah.
Dalam
berwirausaha, seorang pelaku usaha harus mampu berinovasi. Dalam artian, produk
yang dikembangkan harus memiliki nilai tambah, nilai jual, dan manfaat yang
lebih dibanding sebelumnya.
5. Tidak Memiliki Kehandalan
Umumnya
pelaku usaha seperti ini tidak mudah merekrut karyawan, menangani masalah
keuangan, mencari pelangan, dan menjalin relasi dengan pihak lain.
Bukan
berarti seorang pelaku usaha harus betul-betul handal tanpa celah sedikit pun,
namun sebaiknya solusi atas pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan tersebut
harus segera ditemukan. Anda bisa mencarinya dengan membicarakan hal tersebut
dengan rekan sekerja ataupun mentor bisnis.
Dalam
merekrut karyawan, anda tidak boleh hanya sembarang merekrut hanya untuk
mengisi kekosongan posisi. Pilihlah orang-orang terbaik yang juga tertarik
dengan bisnis yang anda jalankan.
6. Meluncurkan Produk di Waktu yang Kurang Tepat
Seringkali
hal seperti ini terjadi diluar kendali para pelaku usaha, karena terkadang ide
bisnis itu muncul tiba-tiba di waktu yang kurang tepat. Bukan hal yang mudah
memang untuk mempertemukan sebuah ide dengan action. Akan tetapi anda tmengatasinya dengan terus peka dan mengamati perkembangan pasar.
***
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar