Minggu, 26 Juni 2016





Hasil gambar untuk Proses Produksi Tepung Terigu


                   Proses Produksi Tepung Terigu

            Penyediaan Bahan Baku

Gandum yang dibeli oleh PT. ISM Bogasari Flour Mills diperoleh dari asosiasi pedagang biji  gandum  internasional sehinggga pembeliannya dilakukan dengan mata uang dollar amerika. Pembelian biji gandum dilakukan untuk ketersediaan stok selama kurang lebih 3 bulan. setiap pendatangan gandum bisa mencapai kurang lebih 6000-8000 ton. Sistem pendatangan gandum dilakukan dengan menggunakan transportasi laut yaitu dengan menggunakan kapal dari negara pengekspor.
Gandum yang berasal dari Negara-negara maju biasanya sudah dilengkapi dengan Certificate of Analyze (CAO) dan laporan pemeriksaan yang akan diterima oleh VP QPP/D kemudian dikirim kepada SVP Manufacturing untuk dilakukan verivikasi, dan juga untuk diarsipkan. Setelah itu SVP Manufacturing atau VP QPP&D akan melakukan peninjauan mutu gandum yang diterima secara teratur. Dengan demikian, gandum yang telah dibeli tidak akan menumpuk terlalu lama di silo gandum kerena jenis gandum dan jumlahnya sesuai perkiraan untuk menghasilkan tepung terigu sesuai jumlah permintaan pasar.





Gandum yang datang di dermaga Bogasari akan diambil sampelnya dan dianalisis terlebih dahulu sebanyak tiga kali oleh pihak QC untuk mengetahui kualitas gandum meliputi kadar protein, moisture, dan banyaknya kutu. Pengambilan sampel dilakukan saat gandum masih berada di kapal dengan menggunakan pipa besi. Pengambilan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan untuk mendapatkan keakuratan data. Gandum yang berasal dari Australia Canada, Amerika sudah memiliki COA (certificate of analyze) yang mencantumkan kadar protein dan moisture. Namun untuk memastikan kualitasnya perlu dianalisis lagi oleh pihak Quality Control sebab perjalanan yang jauh dan lama mempengaruhi moisture bahkan kadar protein gandum.
Jika terdapat gandum yang tidak memenuhi standard, maka akan dilakukan pemotongan harga pada pendatangan gandum di periode berikutnya. Hal ini dilakukan karena proses pembayaran dilakukan  di awal pengiriman.

                                                                Penanganan Bahan Baku


Semua bahan baku diimpor langsung dari negara pengekspor lalu dikirim ke Indonesia melalui jalur laut dengan menggunakan kapal dalam bentuk curah. Setelah sampai di Indonesia dilakukan proses pembongkaran. Pembongkaran dilakukan di dermaga (jetty) PT. ISM Bogasari Flour Mills. Dermaga (jetty) PT. ISM Bogasari Flour Mills ada dua, yaitu jetty A dan jetty B. Jetty A mampu menampung kapal dengan kapasitas 40.000 ton, lebih kecil kapasitasnya jika dibandingkan dengan jetty B yang mampu menampung kapal dengan kapasitas 80.000 ton.
Di dalam kapal, gandum ditempatkan pada palka. Dalam satu kapal biasanya terdapat tujuh palka yang masing-masing memiliki kapasitas  10.000  ton.  Proses  pembongkaran  gandum  dipilih pada




saat cuaca cerah, dan tidak hujan agar tidak berpengaruh terhadap  biji gandum. Gandum yang disimpan dalam palka dibongkar dengan pipa menggunakan sistem vacum (pipa penyedot). Di dermaga terdapat dua tower. Masing-masing tower memiliki dua buah pipa dengan kapasitas penyedotan masing-masing 500 ton/jam. Jadi, dari satu dermaga memiliki total kapasitas pembongkaran  gandum sebesar 2.000 ton/jam.
Gandum selanjutnya ditransfer dengan menggunakan alat transportasi belt conveyor ke dalam hopper yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara sebelum proses penimbangan. Proses penimbangan ini disebut weigher distribution house yang memiliki dua line penimbangan yang dapat menimbang gandum sebanyak 3.200 kg per detik. Penimbangan gandum bertujuan  sebagai sistem kontrol selama proses transportasi menuju tempat penyimpanan gandum, agar tidak melebihi kapasitas alat transportasi dan wheat silo.Sebelum gandum disimpan ke dalam silo, dilakukan proses pre cleaning yang berfungsi membersihkan biji gandum dari benda-benda asing seperti sampah, ranting, batu, logam,dan biji- bijian lain yang berukuran besar.
Gandum yang akan digiling disimpan di dalam wheat silo, yaitu tempat penyimpanan biji gandum sebelum proses produksi. Wheat silo mempunyai bentuk tabung vertikal. Dengan bentuk yang demikian, wheat silo memiliki banyak kelebihan, antara lain mampu menampung biji gandum dalam jumlah yang banyak tanpa memakan area yang luas, selain itu mempermudah dalam sistem transfer dan dalam proses pembersihannya.
PT. ISM Bogasari Flour Mills mempunyai wheat silo di dua tempat, yaitu silo A dan silo B. Silo A letaknya di sebelah barat pabrik berjumlah 60 buah. Silo A dibangun pada tahun 1984  dengan




tinggi 55 meter dan berdiameter 10 meter. Sedangkan silo B berjumlah 80 buah. Kapasitas terpasang masing-masing wheat silo A adalah 3.000 ton, tetapi kapasitas yang terpakai hanya 2.800 ton. Kondisi beberapa silo sudah retak pada bagian dindingnya dan pernah runtuh sehingga menjadi pertimbangan pemakaian kapasitas tidak sampai penuh 3.000 ton. Silo A terbuat dari beton dan pada bagian atas terdapat ventilasi untuk pertukaran udara. Sistem pengeluaran gandum dari silo A dialirkan ke bawah masing-masing melalui satu titik. Satu titik mampu mengeluarkan gandum 42,5 ton/jam dan kecepatan pengeluaran maksimal 150 ton/jam.
Silo B dibangun pada tahun 1996 terletak di sebelah selatan pabrik. Kapasitas terpasang masing-masing wheat silo B adalah 2.800 ton, tetapi kapasitas terpakai hanya 2.700 ton. Silo B mendapat pasokan gandum dari jetty B atau dermaga II. Silo B terbuat dari bahan steanless steel karena biaya pembangunannya yang lebih murah dibandingkan dengan bahan dari beton. Silo B memiliki kekurangan, karena terbuat dari bahan steanless steel, dapat menghantarkan panas sehingga kondisi silo mudah dipengaruhi oleh kondisi luar. Suhu panas yang dihasilkan dapat terbentuk uap air yang dapat membasahi biji gandum dan meningkatan kadar air (moisture) pada bagian kulit luar gandum.
Penyimpanan gandum dalam wheat silo harus disesuaikan dengan jenis gandum. Setiap satu silo hanya dapat menyimpan gandum yang sama, dan tidak boleh tercampur dengan jenis gandum yang lain karena dapat berpengaruh terhadap tepung terigu yang dihasilkan. Masa penyimpanan gandum di dalam wheat silo tidak boleh terlalu lama, maksimal hanya tiga bulan karena dapat menurukan kualitas gandum dan tepung terigu yang dihasilkan. Sebelum digunakan untuk menyimpan gandum, wheat silo harus dalam  keadaan  kering  dan  bersih,  jika  kondisi  dalam  wheat  silo




terlalu lembab akan memicu pertumbuhan jamur dan mikroba lainnya yang dapat merugikan dan menurunkan kualitas biji gandum. Kondisi wheat silo yang lembab dapat menyebabkan kelembaban pada gandum, dan dapat menimbulkan tekanan yang tinggi sehingga dapat memicu ledakan.
Salah satu pemeliharaan yang dilakukan adalah dengan fumigasi,yaitu salah satu cara untuk mengendalikan kutu dan mikroorganisme merugikan yang terdapat di wheat silo. Fumigasi dilakukan dengan menggunakan tablet phostoksin dengan aturan setiap 100 ton gandum diberi 300 tablet. Agar pemberian tablet merata maka pada setiap ketinggian 2 meter diberi tablet. Fumigasi pada lorong silo dilakukan dua kali seminggu dengan tujuan untuk menjaga sanitasi di sekitar gudang penyimpanan bahan baku agar bahan baku tidak tercemar bahan lain dan tidak cepat membusuk karena jamur.

                                                                Proses Pengolahan


Proses produksi tepung terigu merupakan proses penggilingan gandum untuk mendapatkan tepung dengan kualitas dan kuantitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Proses penggilingan (milling) bertujuan untuk memisahkan endosperm dari kulit dan  germ pada biji gandum, dan memperkecil ukuran endosperm sekecil mungkin.
Sistem produksi tepung terigu PT. ISM Bogasari Flour Mills merupakan produksi dengan skala besar. Peralatan produksi yang digunakan hampir semua dilengkapi dengan sensor komputer, sehingga semua pekerjaan dapat dikendalikan dengan komputer. Pekerja   di    bagian    produksi    bertugas    untuk    mengawasi dan




mengontrol semua proses produksi yang telah dikendalikan oleh sistem komputer.
Aliran proses pengolahan gandum dari bahan baku sampai menjadi tepung secara garis besar adalah adalah mulai dari bahan baku, proses pembersihan (cleaning),proses penambahan air (dampening dan conditioning), proses penggilingan (milling), dan pengemasan tepung terigu yang sudah jadi (packing), serta penyimpanan di gudang penyimpanan produk (storage).
·            Pengangkutan Gandum dari Wheat silo

Setelah biji gandum dari kapal masuk ke dalam wheat silo, proses produksi tepung terigu di mill MNO diawali dengan pengangkutan biji gandum dari wheat silo menuju ke over atau tempat penampungan sementara melalui alat transportasi chain conveyor kemudian diangkat ke atas dengan menggunakan bucket elevator.
·            Pengaturan Arah dan Proses Pre-cleaning

Dari over gandum dibagi arahnya dengan menggunakan spliter, lalu gandum dibersihkan. Tahap pembersihan ini merupakan tahap pembersihan awal proses transportasi biji gandum dari wheat silo menuju raw wheat bin (RWB). Tahap pembersihan ini dilakukan untuk memisahkan biji gandum dari impurities atau benda  asing yang memiliki ukuran lebih besar dari biji gandum dan tidak diinginkan dalam proses produksi. Benda-benda asing itu antara lain biji-bijian selain biji gandum, seperti jagung, kedelai, bunga matahari, dan lain-lain, dan bagian dari tumbuhan gandum itu sendiri, seperti potongan batang gandum, daun kulit luar gandum, dan juga material lain yang berupa logam.




Proses pembersihannya pada proses pre-cleaning menggunakan mesin separator dan magnet separator. Separator adalah satuan unit mesin pembersih gandum untuk memisahkan impurities yang ukurannya lebih besar dari pada gandum (saringan bagian atas) dan impurities yang ukurannya lebih kecil dari pada gandum (saringan bagian bawah). Pada mesin separator terdapat dua ayakan yaitu pada bagian atas dan bagian bawah, untuk bagian atas lubang ayakan berbentuk lonjong (elips) dan untuk bagian bawah lubang ayakan berbentuk segitiga.
Prosesnya yaitu, gandum diatur arahnya oleh spliter lalu masuk ke separator. Pada ayakan pertama (atas) gandum akan dipisahkan dari impurities yang ukurannya lebih besar dari gandum seperti kedelai, biji bunga matahari, jagung, batang-batang. Pada ayakan pertama impurities yang ukurannya lebih besar dari gandum akan menuju outlet pembuangan, kemudian gandum dan impurities yang lebih kecil akan menuju ayakan kedua (bawah). Pada ayakan yang kedua gandum dipisahkan dari impurities yang ukuran lebih kecil. Impurities tersebut akan menuju tempat pembuangan, dan gandum akan masuk ke proses pembersihan berikutnya. Setelah melalui proses pemisahan, kemudian gandum masuk ke dalam RWB (raw wheat bin). RWB merupakan tempat penyimpanan biji gandum berdasarkan jenisnya. RWB memiliki kapasitas 238 ton per unit.

·            Pencampuran Gandum


Proses berikutnya adalah proses pencampuran gandum berdasarkan jenisnya (soft wheat, hard wheat, dan jenis-jenis  gandum dari berbagai negara). Proses pemisahan ini menggunakan alat yang dinamakan Flow Regulator (FCA). FCA secara otomatis akan mengatur dan membagi gandum sesuai dengan pengaturan  yang dilakukan oleh operator.





·            Firts Cleaning


Setelah gandum keluar dari FCA, kemudian gandum masuk ke tahap first cleaning. Tahap ini adalah tahap pembersihan biji gandum mulai dari RWB sampai ke proses first dampening. Pada proses pembersihan ini gandum dipisahkan dari impurities yang tidak lolos pada tahap pre-cleaning. Pada tahap first cleaning, juga menggunakan separator sebagai pemisah antara gandum dengan impurities, namun mesin yang digunakan lebih memiliki ayakan yang lebih banyak.
Setelah keluar dari separator, gandum masuk ke penimbangan. Penimbangan berfungsi untuk mengetahui tonase gandum yang akan masuk ke proses berikutnya, dan mengetahui jumlah gandum yang kemungkinan tertinggal. Timbangan juga berfungsi untuk mengetahui kesalahan selama proses cleaning yang kemungkinan terjadi, sehingga dapat segera diatasi. Kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi adalah kesalahan pengaturan pada FCA, kebocoran pada alat transportasi, kebocoran pada penampungan sementara, dan lain-lain.
Setelah melalui proses penimbangan, kemudian gandum dibersihkan kembali dari impurities dengan separator. Dari  separator, kemudian gandum masuk ke tarara clasifier (TRC). TRC adalah satuan unit mesin yang berfungsi untuk memisahkan produk secara gravimetric menjadi produk ringan dan produk berat berkualitas baik serta produk yang ringan (offal). Prisip kerja TRC yaitu memisahkan antara produk yang berat dengan yang ringan dengan sistem aspirasi, kemudian produk yang berat dan  produk yang ringan akan di ayak berdasarkan berat jenisnya. Cara kerja dari TRC yaitu produk yang masuk akan diayak berdasarkan berat jenisnya, dalam TRC ada ayakan dengan ukuran yang berbeda   yang




akan mengklasifikasikan produk yang berat dengan yang ringan dengan sitem aspirasi. Ayakan bagian atas untuk produk yang ringan sedangkan ayakan yang bawah untuk produk yang berat. Gandum yang ringan akan masuk ke carter day.
Carter Day adalah satuan unit mesin yang berfungsi untuk memisahkan gandum dengan impurities berdasarkan ukuran dan bentuk (tangkai-tangkai, dan sampah yang berbentuk panjang). Carter day terdiri dari dua alat, yaitu disc separator dan triuer/cylinder sepator. Triuer memisahkan gandum dengan cara menempatkan slinder yang berputar. Bagian-bagian triuer adalah silinder dan tray dengan conveyor screw di dalamnya. Triuer terdiri dari 2 macam yaitu long corn dan round corn. Long corn akan memisahkan gandum dari kotoran yang berukuran besar seperti barlay, biji bunga matahari, dan materialasing yang berukuran lebih besar dari gandum. Sedangkan round corn akan memisahkan  gandum dari material yang berukuran lebih kecil dari gandum seperti gandum pecah. Sedangkan gandum yang berat akan masuk ke dry stoner.
Dry stoner adalah satuan mesin yang berfungsi untuk memisahkan gandum dari batu yang mempunyai ukuran lebih kecil atau sama dengan ukuran gandum. Prinsip kerja dry stoner adalah memisahkan material berdasarkan perbedaan berat jenis dengan cara mengambangkan gandum dengan bantuan aliran udara (aspirasi), sudut kemiringan, dan vibrasi. Partikel yang berat akan terdorong ke depan sedangkan partikel yang ringan akan jatuh ke belakang. Setelah dipisahkan dengan batu, kemudian gandum naik dan masuk ke proses first dampening.
·       First Dampening




Proses dampening merupakan proses penambahan air pada gandum. Proses dampening bertujuan untuk meningkatkan kadar air pada gandum sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Proses penambahan air di mill MNO dilakukan sebanyak dua kali, penambahan yang pertama sebanyak 70% dari plannning dan pengaturan oleh pihak quality control, sedangkan penambahan yang kedua sebanyak 30% dari plannning dan pengaturan oleh pihak quality control. Keuntungan dilakukan penambahan air sebanyak  dua kali adalah, jika pada penambahan air pertama terjadi kekurangan, maka dapat terpenuhi pada proses penambahan air yang kedua. Pada proses ini gandum ditambahkan air dengan menggunakan alat yang dinamakan dampener. Penambahan air ini juga berfungsi mempermudah dalam proses pengelupasan kulit gandum pada proses penggilingan.
·       First Tampering

Setelah proses dampening selesai kemudian gandum disimpan dalam silo untuk proses first tampering. Proses tempering  merupakan proses pengkondisian, dapat juga disebut sebagai proses conditioning, yaitu proses penyimpanan biji gandum setelah diberi tambahan air pada proses dampening agar air yang dicampurkan dapat merata sepenuhnya selama 8-30 jam sesuai dengan jenis gandum yang disimpan. Tujuan dari proses tampering antara lain:
a.                      Membuat bran menjadi lebih liat dan elastis sehingga pada  break process pada milling bran tidak mudah pecah menjadi kecil-kecil (powder) sehingga tidak mengotori tepung terigu yang akan dihasilkan. Bran juga meningkatkan kadar abu sehingga tepung terigu harus bersih dari bran.
b.                     Mempermudah proses pemisahan bran pada proses breaking sehingga didapatkan hasil ekstraksi yang tinggi.




c.                      Menjadikan endosperm menjadi lunak, sehingga pada proses reduction endoperm mudah pecah dan menghasilkan ekstraksi tepung yang tinggi.
d.                     Menghasilkan tepung dengan mosture content yang ideal.





·       Second Dampening

Untuk mencapai kadar air yang maksimal yaitu 100%, maka dilakukan proses second dampening. Pada dasarnya tahap second dampening tidak jauh berbeda dengan first dampening. yang membedakan hanya jika pada tahap first dampening jumlah air yang campurkan pada gandum sebanyak 70% dari plannning dan pengaturan oleh pihak quality control, sedangkan pada second dampening hanya 30% dari plannning dan pengaturan oleh pihak quality control untuk memenuhi kekurangan pada proses first dampening jika pada proses first dampening belum optimal.
·       Second Tampering

Proses selanjutnya adalah second tampering. Proses Second tampering memiliki fungsi yang sama dengan proses first tampering, namun proses second tampering hanya berlangsung setengah dari waktu yang diberikan pada saat first tampering. Waktu yang dibutuhkan pada proses second tampering lebih sedikit dari pada  first tampering karena jumlah air yang diberikan lebih sedikit.

·       Second Cleaning


Tahap second cleaning merupakan tahap pembersihan gandum kedua setelah proses first cleaning dan first dampening. Pada  proses




second cleaning menggunakan scourer dan tarara sebagai pembersih gandum. Scourer berfungsi untuk memisahkan gandum dengan debu-debu yang melekat, kemudian melewati  tarara  untuk dipisahkan dari impurities berdasarkan berat jenis dengan sistem aspirasi dan melalui magnet separator untuk dipisahkan dengan cemaran yang berupa logam. Setelah itu, gandum masuk ke timbangan (WG) dan dibagi melalui spliter. Setelah biji gandum bersih, dengan kadar air dan kadar protein sesuai dengan yang diharapkan, kemudian gandum digiling dengan menggunakan mesin roll.
·       Penggilingan (milling)

Prinsip utama dari proses milling adalah memisahkan endosperm dari bran dan germ dan mereduksi endosperm tersebut menjadi tepung. Tujuan dari milling process adalah ekstraksi yang tinggi, ash content yang rendah, dan kualitas tepung yang baik. Hasil dari milling process adalah ekstraksi tepung 76-78% dan by product yang berupa bran dan pollard sebanyak 22-24%.
Gandum yang telah bersih, kemudian siap untuk digiling kemudian masuk ke mesin roll. Didalam mesin roll, gandum akan mengalami tiga proses yaitu breaking, reduction, dan purification.
a.           Breaking Process

Proses breaking terjadi ditahap pertama penggilingan pada mesin roll, yaitu memecah wheat grain (bran) yang masih mengandung endosperm. Ensdosperm yang terpecah menjadi semolina, middling, dan tepung. Pada proses breaking diusahakan supaya bran tidak hancur agar menghasilkan tepung dan semolina dengan jumlah yang maksimal. Gandum yang telah melalui break process kemudian diayak di sifter. Sifter merupakan mesin pengayak




yang berukuran besar yang mampu beroperasi dengan kapasitas besar. Sifter memiliki sejumlah ayakan yang masing-masing memiliki ukuran mesh berbeda-beda. Di dalam sifter, gandum yang telah melalui proses breaking kemudian dipisahkan antara produk yang masih kasar dengan bran maupun semolina. Masing masing akan masuk ke tahapan proses selanjutnya melalui pipa sesuai  produk yang dihasilkan. Produk yang masih kasar kemudian masuk lagi ke proses penggilingan lanjut. Semolina yang dihasilkan akan masuk ke purifier untuk dibersihkan sedangkan bran masuk ke bran finisher untuk untuk diambil endosperm yang masih melekat pada bran kemudian masuk ke vibro finisher untuk memisahkan tepung yang lengket (sticky) hasil dari bran finisher serta memisahkan tepung dari bran maupun pollard.
b.                          Reduction Process

Produk kasar yang keluar dari sifter kemudian masuk lagi ke mesin roll. Produk inilah yang kemudian akan mengalami proses reduksi. Proses reduksi terdiri atas:
a)        Mengubah semolina menjadi middling supaya mudah direduksi menjadi tepung.
b)       Mereduksi middling menjadi tepung

c)        Mereduksi middling yang bercampur dengan bran

c.               Purification Process

Purification Process menggunakan alat yang disebut purifier. Tujuan dari proses ini adalah memisahkan semolina dan middling, untuk membantu kinerja dari sifter sehingga proses reduksi middling dan reduksi semolina menjadi tepung lebih sempurna.




Setelah keluar dari mesin roll, gandum akan dibawa oleh dengan mesin vacum masuk ke sifter untuk diayak. Sifter terdiri  dari
20 ayakan yang masing-masing output mempunyai saluran pipa tersendiri. Hasil output dari sifter kemudian dibawa lagi masuk ke mesin roll untuk kembali digiling, pada penggilingan-penggilingan berikutnya lebih ditekankan untuk mengecilkan ukuran hingga menjadi tepung. Setelah digiling, kemudian tepung yang masih kasar diayak lagi di sifter hingga benar-benar terpisah sempurna. Selesai diayak dengan sifter, lalu output akan menuju ke tahapan proses selanjutnya sesuai produk yang dihasilkan. Tepung terigu yang  sudah jadi kemudian masuk ke mesin additive untuk diberi bahan tambahan yang berupa vitamin, mineral, dan lain-lain. Namun endosperm yang masih terdapat pada bran akan diekstrak melalui mesin bran finisher, dan tepung dipisahkan dari bran dengan vibro finisher, baru masuk ke mesin additive. Banyaknya food additive yang ditambahkan telah ditentukan oleh pihak QC. Setelah keluar dari proses penambahan food additive kemudian produk masuk ke infestroyer untuk memecahkan telur kutu agar perkembangbiakan kutu pada tahap selanjutnya dapat dikurangi.
Setelah diberi bahan tambahan, maka tepung terigu dipisahkan dari benda asing untuk yang terakhir kalinya dengan menggunakan mesin ayakan rebolt sifter. Tepung terigu yang sudah jadi lalu disimpan di flour silo dan siap untuk dikemas dan didistribusikan ke berbagai daerah. Proses pengemasan dilakukan oleh flour packing department. Departemen ini bertugas untuk menangani dan mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan proses pengemasan tepung terigu. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses pengemasan ini meliputi penerimaan produk dari mill, transportasi tepung terigu, penyimpanan tepung di flour silo, dan pengemasan tepung terigu. Pengemasan yang dilakukan di departemen ini  adalah




kemasan dengan berat 25 kg. dulu juga menyediakan kemasan dengan berat 200 kg (jumbo bag) namun sekarang untuk kemasan jumbo bag sudah tidak dipakai dan dioptimalkan pada sistem curah. Produk kemasan dengan berat 1 kg ditangani oleh pihak consumer packing.
Tepung terigu yang sudah selesai dipacking kemudian disimpan di tempat penyimpanan tepung (gudang penyimpanan) atau biasa dinamakan FPS (Flour Packing Storage).


            Mesin dan Peralatan yang digunakan
            Mesin Produksi

1.            Separator
Separator adalah alat pembersih gandum yang prinsip kerjanya memisahkan gandum dengan impurities berdasarkan perbedaan ukuran. Cara kerja Separator adalah dengan mengayak gandum hingga impurities terpisah dari gandum. Separator memiliki dua lapisan, yaitu:
a                        Lapisan ayakan kasar (coarse sieve) yang memisahkan offal berukuran lebih besar dari gandum. Lapisan ayakan kasar terletak di bagian atas.
b                       Lapisan ayakan halus (sand sieve) yang memisahkan offal yang berukuran lebih kecil dari gandum. Lapisan ayakan halus terletak di bagian bawah.
2.            Flow regulator (FCA)
Flow regulator adalah alat yang berfungsi mengatur dan mengukur kapasitas aliran gandum. Selain itu juga sebagai alat pemisah dan pencampur beberapa macam gandum sesuai dengan grist yang akan digiling.




3.            Magnetic separator
Magnetic separator merupakan mesin pembersih gandum yang bekerja memakai sistem magnetic. Magnetic separator juga berfungsi sebagai pelindung bagi mesin-mesin yang lain karena dapat mengantisipasi adanya logam/magnet  yang terbawa selama proses produksi karena dapat merusah mesin.




4.            Weigher
Weigher berfungi untuk memastikan apakah kapasitas gandum yang diminta pada settingan FCA sudah sesuai dan mengetahui jika terjadi kesalahan selama proses produksi.

5.            Tarara classifier
Tarara clasifier berfungsi untuk memisahkan gandum dari impurities berdasarkan perbedaan berat jenis.

6.            Dry stoner
Dry stoner berfungsi untuk memisahkan gandum dari batu- batuan atau kerikil. Alat ini bekerja berdasarkan perbedaan berat jenis gandum dengan batu, dengan sistem aspirasi dan kemiringan ayakan serta gerakan sentrifugal yang cepat angin yang dihasilkan akan mampu mengangkat gandum, sedangkan batu dan benda lain yang lebih berat dari  gandum akan keluar ke tempat pembuangan.

7.            Carter day
Carter day berfungsi untuk memisahkan gandum dari partikel   lain   berdasarkan   ukuran   dan   bentuk /panjang.




Carter day terdiri dari indented disc separator (IDS). IDS terdiri dari cylinder long corn dan cylinder round corn. Gandum dengan berbagai ukuran beserta impuritiesnya masuk ke indented disc separator. Gandum dari IDS yang berukuran lebih kecil masuk ke cylinder round corn, sedangkan yang lebih besar masuk ke cylinder long corn.






8.            Scourer
Scourer berfungsi untuk membersihkan gandum dari kotoran yang masih menempel pada permukaan gandum dengan gaya gesekan pada gandum.

9.            Tarara
Tarara berfungsi untuk membersihkan debu halus yang masih menempel pada gandum.

10.             Dampener
Dampener berfunsi untuk mencampurkan air ke dalam gandum. Dampener atas seperangkat alat pemberi air, yaitu:
a      Magnetic valve untuk membuka dan menutup kran air

b      Control valve yang berfungsi untuk mengatur jumlah  air
c      Flow meter yang berfungi untuk mengukur jumlah air yang dikeluarkan
11.                 Break roller




Break roller adalah roll yangbergerigi besar dengan diameter 250 mm berfungsi sebagai pemecah dan penggores gandum/bran yang masih mengandung endosperm menjadi semolina, middling, dan tepung. Prinsip kerja alat ini adalah produk dipecahkan oleh sepasang roll beralur gigi dengan kecepatan putarnya bebeda antara satu dengan yang lainnya.




12.                 Reduction roll
Reduction roll adalah roll halus. Yang berfungsi sebagai pereduksi dan penggiling endosperm yang telah dipisahkan dari break roller. Prisip kerja alat ini adalah mereduksi produk oleh sepasang roll yang halus permukaanya.

13.                 Rotary detacher
Rotary detacher berfungsi untuk memecahkan serpihan dari reduction roll agar lebih efektif pada proses pengayakan di sifter. Terdapat dua jenis yaitu drum detacher dan impact detacher.

14.                 Sifter
Mesin ini merupakan salah satu mesin yang berfungsi mengayak atau memisahkan produk  berdasarkan granulasi. Setiap mesin sifter terdiri dari delapan pintu yang masing-masing pintu terdapat 24-27 ayakan dengan ukuran mesh yang berbeda-beda. Prinsip kerja alat ini adalah dengan memberi gerakan pada sifter dan produk dialirkan melaluiayakan-ayakan yeng terdapat dalam sifter




dan masing-masing output akan keluar melalui masing- masing lubang.

15.                 Purifier
Purifier adalah satuan unit mesin yang berfungsi untuk memisahkan semolina dari bran. Pemisahan dilakukan dengan berdasrkan densitas produk dengan menggunakan hisapan angin dan pengayakan.
Semolina adalah butir-butir pati yang terdapat pada bagian dalam gandum.
16.                 Bran finisher
Berfungsi untuk memisahkan bran dari sisa-sisa endosperm yang masih melekat dan memperbanyak tepung yang dihasilkan. Prinsip kerja alat ini yaitu produk akan dihempaskan beater screen. Sisa endosperm yang dilepas akan masuk melewati screen sedangkan bran tidak.

17.                 Vibro finisher
Berfungsi untuk memisahkan tepung yang lengket hasil dari bran finisher maupun penyaring.

18.                 Rebolt sifter
Berfungsi sebagai safety agar tepung terigu yangdihasilkan benar-benar tidak mengandung material- material lain.

                                                                          Alat Transportasi


1.      Screw conveyor
Screw conveyor merupakan alat transportasi horiontal tertutup. Alat ini   berupa poros yang dikelilingi oleh   blade




yang membentuk suatu helical spiral dan dipasang pada sebuah casing yang tertutup rapat. Prinsip kerja alat ini adalah mengalirkan produk dengan memutar poros hingga produk akan bergerak secara horizontal. Kecepatan poros dari conveyor adalah 60-130 rpm.

2.         Chain conveyor
Chain conveyor merupakan alat transportasi horizontal untuk jarak angkut yang panjang. Umumnya chain conveyor dipakai untuk kapasitas yang yang lebih besar dibandingkan screw conveyor. Kapasitas angkut chain conveyor sampai 200 ton/jam dan jarak angkut sampai 100 meter. Prinsip kerja alat ini adalah sprocket memutar rantai dan menghasilkan gerakan horizontal yang membawa produk secara horizontal.

3.        Belt conveyor
Merupakan alat transportasi horizontal yang mempunyai prinsip kerja sama dengan chain conveyor. Belt conveyor digunakan untuk kapasitas yang besar dan jarak jauh. Kapasitasnya mencapai 750 ton/jan dengan jarak angkut sekitar 300-400 meter dengan kecepatan 3 meter/detik. Alat ini biasa untuk mengangkut gandum, karena jika digunakan untuk mengangkut tepung, akan mengeluarkan banyak debu dan produk akan banyak yang hilang karena alat ini tidak memiliki cassing dan terbuka.

4.          Bucket elevator
Alat ini berfungsi sebagai alat transportasi produk secara vertikal. Prinsip kerja alai ini adalah gerakan memutar dari pulley penggerak akan menggerakkan belt secara  vertikal.




Belt pada alat ini terdapat mangkuk-mangkuk yang terpasang untuk membawa produk.

5.        Suction tower
Merupakan alatp menghisap gandum dari palka kapal dan mencurahkan pellet ke palka kapal. Berbentuk menara dengan ketinggian 43 meter dengan kapasitas 500 ton/jam.




6.        Pneumatic conveying
a                  Rotary blower/centrifugal fan. Merupakan alat yang digunakan sebagai pembangkit tenaga udara/angin untuk penghembusan dan penghisapan produk.
b             Conveyor pipe. Merupakan alat yang perbentuk pipa yang mengalirkan produk dari bawah ke atas dengan sistem vacum.
c              Cyclone. Merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan produk dari udara yang bebentuk cones dan dilengkapi dengan air lock. Produk dan udara yang masuk kedalam cyclone secara tragensial akan membentuk gerakan spiral yang mengakibatkan adanya gaya sentrifugal, sehingga terjadi pemisahan produk dengan kecepatan konstan. Udara akan keluar melalui  outlet sedagkan produk akan keluar melalui air lock.
d             Filter. Merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan udara dari produk yang tidak berhasil dibersihkan oleh cyclone karena efisiensi cyclone hanya antara 70% hngga 90%.




Prinsip dari pneumatic conveying adalah blower menghasilkan udara dengan tekanan yang cukup tinggi sehingga produk akan terbawa oleh udara dengan kecepatan yang tinggi dalam conveying pipe dan pada air separator akan dipisahkan dari udara.








B.      Produk Akhir


            Produk Utama

Produk utama yang dihasilkan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills adalah tepung terugu. Hasil penggilingan gandum berupa 76% tepung terigu, 1,5% tepung industri, dan 22,5 berupa brand dan pollard. Bahan baku gandum diolah menjadi menjadi tepung terigu  dan dikelompokkan menjadi beberapa jenis tepung  berdasarkan kandungan proteinnya. Produk-produk utama yang dihasilkan  PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills untuk pasaran domestik anatar lain:
1.      Cakra Kembar Emas
Merupakan tepung terigu yang dibuat dari 100% hard wheat pilihan. Kandungan protein dan gluten yang tinggi sangat bagus dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan roti dengan volume yang lebih besar dan mengembang sempurna. Kadar abu yang rendah membuat crumb roti lebih putih. Tepung ini khusus dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan roti.

2.      Cakra Kembar




Merupakan tepung terigu yang terbuat dari 100% hard wheat, sehingga kandungan proteinnya tinggi, minimal 13%. Tepung terigu ini umumnya diproduksi dengan menggunakan campuran gandum dari Australia dan Amerika. Tepung ini mempunyai sifat gluten yang ulet dan kuat. Tepung ini cocok dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan roti, mie, kue, dan lain-lain.

3.      Segitiga Biru
Merupakan tepung medium yang dihasilkan dari campuran hard wheat dan soft wheat, sehingga dihasilkan tepung terigu dengan dengan kandungan protein sebesar 10,5-11,5%. Untuk gandum yang berasal dari Amerika dan Kanada, campurannya adalah 60% soft wheat dan 40% hard wheat, sedangkan gandum Australia, komposisinya adalah 50% soft wheat dan 50% hard wheat.  Tepung ini merupakan tepung terigu serbaguna karena sifat glutennya yang sedang. Tepung ini banyak dijual untuk keperluan rumah tangga. Kegunaannya antara lain sebagai bahan dasar pembuatan roti, cake, mie kering, mie basah, dan biskuit.

4.      Kunci Biru
Merupakan tepung terigu yang dibuat dari 100% soft wheat. Kadar protein tepung ini berkisar antara 8,55%-10% sehingga sifat glutennya rendah. Tepung ini cocok digunakan sebagai bahan dasar pembuatan cake, cookies, biskuit, wafer, dan kue-kue kering lainnya.

5.      Kunci Emas
Merupakan tepung terigu yang memiliki kadar proteinnya 8% dan daya serap terhadap air rendah. Tepung ini dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan biskuit, kue kering, dan wafer.




6.      Lencana Merah
Merupakan tepung terigu yang terbuat dari soft wheat Australia dan Amerika. Kandungan protein berkisar antara 8,5%-10%. Biasa digunakan dalam pembuatan roti kering dan gorengan.

7.      Piramida
Merupakan tepun terigu yang serbaguna, yang dapat digunakan untuk pembuatan mie dan flat bread yang tidak memerlukan pengembangan terlalu besar. Kandungan proteinnya 10%.


8.      Pena Kembar
Merupakan tepung terigu yang memiliki kandungan protein sedang, sebesar 12,5%-13%. Kegunannya untuk pembuatan mie.

9.      Kastil
Merupakan tepung terigu yang terbuat dari campuran hard wheat dan soft wheat. Memiliki kandungan protein yang sedang yaitu 12%. Tepung ini khusus dijual untuk industri makanan. Biasa digunakan untuk membuat roti dan baked product

                                                             Produk Samping


Bagian gandum yang tidak terekstraksi menjadi tepung akan diolah menjadi pakan ternak, yaitu pellet dan diolah menjadi bahan lem dalam produksi kayu industri, yaitu industrial flour. Produk samping yang diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills adalah:
1.         Brand
Bran adalah bagian kutit gandum yang bertekstur kasar dan memiliki kadar serat tinggi sehingga digunakan sebagai bahan campuran pembuatan roti berserat. Bran     digunakan




sebagai bahan ternak, dikemas dalam karung 25 kg dengan merk dagang “Cap Kepala Kuda”.
2.         Pollard
Adalah bagian gandum yang terletak lebih dekat dengan endosperm sehingga mutu proteinnya lebih baik jika dibandingkan dengan bran. Kadar seratnya tinggi dengan ukuran granulasinya lebih kecil daripada bran. Produk ini diminati oleh pabrik Feed Meal dan peternak sapi perah. Produk ini dikemas dengan karung berukuran 25 kg dengan merk dagang “Cap Angsa”.

3.         Tepung industri
Tepung industri dihasilkan pada reduction process pada bagian roller. Tepung industri memiliki kandungan protein yang hampir sama dengan tepung terigu, perbedaanya terletak pada warnanya. Tepung industi memiliki warna kecokelatan karena memiliki kadar abu yang cukup tinggi. Tepung industri juga berasal dari proses sweeping, yaitu tepung yang jatuh dilantai dikumpulkan kembali untuk dibersihkan dan dipisahkan dari matetial-material yang  tidak diinginkan. Tepung industri dikemas dalam karung berukuran 25 kg dengan merk dagang “Cap Anggrek”. Produk ini biasa digunakan sebagai bahan dasar lem dalam pembuatan kayu industri, selain itu juga dapat digunakan sebagai pakan ikan.
4.         Pellet
Pellet merupakan produk yang terbuat dari campuran antara bran dan pollard. Produk ini digunakan sebagai pakan ternak. Produk ini melalui proses steaming dan dipress sehingga berbentuk silinder dengan diameter 6 mm dan panjang 1-1,5 cm.




5.         Germ
Germ merupakan bagian lembaga tempat pembentukan tunas baru. Bagian ni banyak mengandung lemak sehingga harus dipisahkan dari tepung, karena dapat mempengaruhi kualitas tepung yang dihasilkan. Germ biasanya diekspor ke Jepang untuk dijadikan sebagai bahan pembuat kapsul dan kosmetik.




C.     Sistem Sanitasi Pengolahan Limbah


Dalam industri pangan, sanitasi meliputi kegiatan-kegiatan secara aseptis dalam persiapan, pengolahan, pengepakan produk  makanan, sanitasi pabrik serta lingkungan pabrik dan kesehatan pekerja. Kegiatan yang berhubungan dengan produk makanan meliputi pengawasan mutu bahan mentah, penyimpanan bahan mentah, perlengkapan suplai air yang baik, pencegahan kontaminasi makanan pada semua tahap-tahap selama pengolahan dari peralatan personalia, dan terhadap hama, serta pengemasan dan penggudangan produk akhir
Sanitasi adalah cara higienis meningkatkan kesehatan melalui pencegahan kontak manusia dengan bahaya dari limbah. Bahaya dapat berupa fisik, mikrobiologi, biologi atau kimia agen penyakit. Limbah yang dapat menyebabkan masalah kesehatan manusia dan hewan kotoran, limbah padat, air limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian. Higienis berarti pencegahan dapat dengan menggunakan solusi teknis (misalnya pembuangan limbah dan pengolahan air limbah), teknologi sederhana (contohnya kakus, tangki septik), atau bahkan dengan praktek- praktek kebersihan pribadi (misalnya sederhana mencuci tangan dengan sabun
1.                    Sanitasi Bangunan

  a.       Dinding
Pembersihan pada area-area produksi dilakukan dengan menggunakan sapu panjang, dan jika ada kotoran yang menempel pada sela- sela dinding dan sulit dibersihkan dengan sapu, maka dibersihkan dengan menggunakan angin compressor setiap 1 kali/hari.
b.      Langit- langit
Pembersihan pada langit-langit area produksi juga dilakukan dengan menggunakan sapu panjang, dan jika perlu dibersihkan pula dengan menggunakan angin compressor setiap 1 kali/hari.
c.      Lantai
Untuk menjaga kebersihan lantai perusahaan, lantai pada ruangan kantor dipel dan disapu setiap hari sedangkan untuk lantai bagian produksi disapu setiap hari karena tidak boleh ada tumpahan gandum atau tepung terigu yang tercecer di lantai.
2.                    Sanitasi Mesin dan Peralatan
Peralatan yang tidak mempunyai sanitasi yang baik akan menjadi sumber cemaran bagi produk yang dihasilkan karena alat yang digunakan akan mengalami kontak langsung dengan bahan dan produk. Cara pembersihan alatnya yaitu :
a.      Mesin atau alat yang dapat dipindahkan
Alat dibersihakan setiap awal dan proses produksi dengan menggunakan sanitiser berupa anios dan alkohol kemudian dibilas kembali dengan air dan dikeringkan dengan lap setelah itu diletakkan kembali di tempat semula.
b.     Mesin atau alat yang tidak dapat dipindah
Semua mesin dibersihkan setiap proses awal dan akhir produksi. Mesin disemprot dengan menggunakan angin compressor untuk menghilangkan debu yang menempel pada mesin atau menggunakan sapu panjang, sapu lidi, kacang yang masih  tertinggal di mesin dan area mesin dibersihkan dengan cara disapu.


3.                    Sanitasi Pekerja
a.       Pemakaian Perlengkapan Kerja (topi, masker, ear plug atau penutup telinga, dan sepatu,)
Sebelum memasuki area produksi karyawan diwajibkan memakai perlengkapan kerja dengan benar. Dan perlengkapan kerja yang digunakan yaitu topi, masker, ear plug atau penutup telinga, dan sepatu harus dalam keadaan bersih agar tidak terjadi kontaminasi silang pada produk yang dihasilkan.
b.      Cuci Tangan
Setiap keluar dari kamar mandi dan akan memasuki area produksi tangan dicuci dengan air yang mengalir dengan menggunakan sabun. Setelah itu dibilas lagi dengan air dan dikeringkan dengan lap atau alat pengering.
c.      Pekerja tidak diperkenankan memakai perhiasan atau acsesoris lain Untuk pekerja yang bekerja di bagian produksi tidak  diperkenankan memakai perhiasan dan aksesoris saat  bekerja  untuk mencegah terjadinya kontaminasi terhadap bahan karena dikhawatirkan perhiasan yang dipakai dapat mengkontaminasi produk.
4.                    Sanitasi Limbah
Limbah yang dihasilkan pada proses produksi tepung terigu tidak membahayakan. Limbah yang dihasilkan bahkan mampu dijadikan sebagai produk lain yang memiliki daya jual yang tinggi. Limbah yang memiliki daya jual tersebut antara lain bran dan pollard yang dapat diolah menjadi pellet sehingga dapat dijadikan sebagai pakan ternak, tepung industri yang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan lem dalam pembuatan kayu industri, germ yang dapat diolah menjadi bahan pembuatan kapul dan kosmetik. Sedangkan untuk material-material yang dipisahkan dari gandum seperti batu, kerikil, kayu, potongan jerami, logam, dan lain-lain dibuang ketempat pembuangan akhir.


 5.                    Sanitasi Lingkungan Perusahaan
Area di sekitar lingkungan perusahaan disapu setiap hari oleh bagian kebersihan dan disediakan tempat sampah serta di tempel poster- poster mengenai GMP (Good Manufacturing Product) di area- area tertentu untuk mengingatkankan pekerja  akan pentingnya dalam menjaga kebersihan di lingkungan perusahaan.
Referensi: 
Ikhsanudin, Anwar. 2010. Laporan Magang di PT Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills Divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara. Surakarta: Universitas Sebelas Maret 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar