Profil Perusahaan
PT XY didirikan pada tanggal 15
September 1971 dengan PP No. 60 tahun 1971, merupakan gabungan antara PN Arta
Yasa dengan PN Perkeba. Pada awalnya PT XY beroperasi di daerah Kebayoran Baru,
khususnya di Jl. Palatehan dan Jl. Dharmawangsa. Tetapi sejalan dengan
pengembangan perusahaan, maka wilayah operasional pabrik dilebarkan ke wilayah
Karawang Barat , tepatnya berlokasi di desa Parung Mulya, Karawang Jawa Barat
dengan luas lahan sebesar 200 hektar.
Komitmen PT XY didalam memuaskan
pelanggannya didasarkan pada filosofi dasar “Secure with us”, dimana kualitas
produk yang dihasilkan terjamin keamanannya dan terhindar dari upaya pemalsuan.
PT XY sendiri mempunyai visi : “ Menjadi perusahaan berkelas dunia di bidang Integrated
Security Printing & System ” dengan misi : “ Menghasilkan produk
berkualitas dan bernilai sekuriti tinggi kebanggaan bangsa”. Konsistensi
filosofi tersebut diatas, dilakukan oleh PT XY dengan mengadopsi sistem
kualitas pada produksinya, yaitu dengan ISO 9002-1994.
Di dalam pencapaian visi dan misi
tersebut, perusahaan mempunyai grand strategy , yaitu :
1. Mewujudkan sistem manajemen yang
terintegrasi dan akuntabel.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.
3. Menerapkan teknologi yang unggul
dalam proses produksi.
4. Membangun citra sebagai perusahaan security
printing berkelas dunia.
1. Mewujudkan sistem manajemen yang
terintegrasi dan akuntabel :
a. Seluruh fungsi menerapkan value
chain management dengan dukungan management information system (MIS)
yang terintegrasi.
b. Seluruh perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan dan pengawasan dilaksanakan secara tepat waktu dan terintegrasi dalam
administrasi yang akuntabel.
c. Seluruh aset dikelola dan
dimanfaatkan secara optimal.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia :
a. Manajemen SDM dilaksanakan secara
sistem merit dengan pola pengembangan karir yang jelas serta alokasi SDM sesuai
kebutuhan.
b. Seluruh pegawai memiliki kompetensi
sesuai bidang tugasnya serta menerapkan tata nilai.
3. Menerapkan teknologi yang unggul
dalam proses produksi :
a. Proses produksi menerapkan teknologi
mutakhir dan ramah lingkungan yang mampu memenuhi kebutuhan pasar dengan harga
kompetitif dan kualitas terjamin.
b. Terdepan dalam inovasi produk yang
unggul dengan design, security features & system yang handal.
c. Security paper mill dan Embedded
chip manufacturing menjadi unit usaha yang mandiri dan kompetitif.
4. Membangun citra sebagai perusahaan security
printing berkelas dunia :
a. Memiliki global brand image sebagai
“the best in security design and printing quality”.
b. Seluruh pelanggan memperoleh jaminan
kualitas, ketepatan waktu dan keamanan produk.
2. Struktur
Organisasi
PT XY adalah perusahaan yang berbentuk
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada dibawah Kementerian BUMN. Level
pimpinan tertinggi dibawah tanggung jawab Dewan Pengawas yang membawahi Dewan
Direktur (Board of Directors) yang terdiri dari seorang Direktur Utama
dan empat orang Direktur lainnya.
Struktur organisasi PT XY dapat
digambarkan sebagai berikut:
Berkaitan dengan judul tesis yang
diambil, maka proses pengolahan larutan pembersih daur ulang berada di bawah
tanggung jawab Unit Penjernihan Air Limbah Cetak, dalam jajaran direktorat
produksi. Unit ini mempunyai sasaran tugas sebagai berikut :
1. Terlaksananya proses
penjernihan air limbah cetak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Terimplementasinya tertib
administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Terimplementasinya sistem dan
prosedur kerja berdasarkan instruksi kerja sistem manajemen mutu
ISO.
3. Proses
Penjernihan/Pengolahan Air Limbah Cetak
Yang dimaksud dengan pengolahan limbah
cair cetak adalah proses daur ulang limbah cair dari mesin cetak dengan
memisahkan antara limbah padat dan cair melalui cara pengolahan dengan bahan
kimia tertentu dan menetralisir limbah cair tersebut sehingga memenuhi standar
baku mutu yang dibutuhkan.
Di dalam proses produksi pencetakan di
mesin cetak, dibutuhkan suatu larutan pembersih yang berfungsi untuk
membersihkan sisa tinta yang tidak dibutuhkan sehingga diharapkan cetakan yang
dihasilkan bersih dan berkualitas baik.
3.1. Pelat Cetak
Proses cetak timbul yang
merupakan komponen biaya terbesar dalam produksi cetakan, memerlukan suatu
pelat yang berfungsi untuk menampung tinta sebelum dipindahkan ke atas bahan
cetak. Pelat ini mempunyai karakteristik yang unik dan berbeda dengan proses
lainnya, dimana bagian yang menampung tinta berbentuk gravur dengan kedalaman
tertentu.
Skema gambar dari pelat cetak tersebut
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
3.2. Proses
Cetak
Pada
proses pencetakan, sisa tinta yang terdapat dibagian yang tidak dikehendaki
harus dibersihkan terlebih dahulu dengan larutan pembersih sebelum berpindah
keatas bahan cetak. Tujuan dari proses pembersihan ini agar kualitas cetakan
yang dihasilkan dapat bersih, bebas dari kotoran.
Secara singkat, proses cetak yang
terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tinta pada pelat cetak yang berasal
dari rol tinta, disapu dengan rol penyapu (wiping cylinder) yang
mengandung larutan pembersih (wiping solution).
2. Dengan bantuan rol tekan (impression
cylinder) tinta yang terdapat pada pelat cetak dapat dipindahkan ke atas
permukaan bahan cetak.
3.3.
Proses Daur Ulang Larutan Pembersih
PT XY mempunyai jumlah mesin
cetak sebanyak 12 (dua belas) buah dan rata-rata kebutuhan larutan pembersih
untuk tiap mesin sekitar 10.000 liter/jam. Dengan konsumsi total 120.000
liter/jam larutan pembersih, dapat dibayangkan perusahaan akan mengalami
pemborosan dalam pengadaan material untuk membuat larutan pembersih tersebut.
Dalam rangka efisiensi produksi, maka pengolahan larutan pembersih tersebut
dibuat secara daur ulang/closed loop dengan asumsi 95 % larutan bekas
dapat digunakan kembali.
Proses daur ulang larutan pembersih
dapat dilihat pada skema proses di bawah ini :
Skema proses daur ulang diatas dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Larutan pembersih bekas pakai yang
berasal dari mesin cetak ditampung dalam sebuah tangki untuk dikondisikan
suhunya menjadi 32 °C – 37 °C yang pada awalnya bersuhu 45 °C – 50 °C.
2. Kedalam larutan tersebut ditambahkan
bahan koagulan organik dan filter aid untuk membentuk endapan yang pada
akhirnya akan disaring dengan filter press.
3. Sludge/endapan yang tersaring
ditampung pada tempat tertentu, sedangkan cairannya ditampung dalam tangki clarifier
untuk memisahkan endapan halus yang lolos, dengan bantuan gravitasi bumi.
4. Cairan jernih dari clarifier dilewatkan
dalam micro filter berukuran 5 mikron untuk selanjutnya dilakukan
koreksian kadar larutan pembersih dengan menambahkan soda kaustik, SCO dan soft
water hingga tingkat kadar yang sesuai dengan standar, yaitu :
- Soda kaustik : 0,65 – 0,95 %
- Deterjen SCO : 0,4 – 0,6 %
- Soft water : selebihnya hingga
genap 100 %
5. Larutan disaring kembali dengan micro
filter berukuran 2 mikron sebelum digunakan ke mesin cetak kembali.
Sumber : digital_116804-T
24626-Peningkatan kualitas-Metodologi-2.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar