Kamis, 21 April 2016

Perusahaan yang bergerak dibidang Daur Ulang Air



   Profil Perusahaan
  PT XY didirikan pada tanggal 15 September 1971 dengan PP No. 60 tahun 1971, merupakan gabungan antara PN Arta Yasa dengan PN Perkeba. Pada awalnya PT XY beroperasi di daerah Kebayoran Baru, khususnya di Jl. Palatehan dan Jl. Dharmawangsa. Tetapi sejalan dengan pengembangan perusahaan, maka wilayah operasional pabrik dilebarkan ke wilayah Karawang Barat , tepatnya berlokasi di desa Parung Mulya, Karawang Jawa Barat dengan luas lahan sebesar 200 hektar.
Komitmen PT XY didalam memuaskan pelanggannya didasarkan pada filosofi dasar “Secure with us”, dimana kualitas produk yang dihasilkan terjamin keamanannya dan terhindar dari upaya pemalsuan. PT XY sendiri mempunyai visi : “ Menjadi perusahaan berkelas dunia di bidang Integrated Security Printing & System ” dengan misi : “ Menghasilkan produk berkualitas dan bernilai sekuriti tinggi kebanggaan bangsa”. Konsistensi filosofi tersebut diatas, dilakukan oleh PT XY dengan mengadopsi sistem kualitas pada produksinya, yaitu dengan ISO 9002-1994.
Di dalam pencapaian visi dan misi tersebut, perusahaan mempunyai grand strategy , yaitu :
1. Mewujudkan sistem manajemen yang terintegrasi dan akuntabel.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
3. Menerapkan teknologi yang unggul dalam proses produksi.
4. Membangun citra sebagai perusahaan security printing berkelas dunia.
Sedangkan sasaran perusahaan yang dicanangkan, yaitu :
1. Mewujudkan sistem manajemen yang terintegrasi dan akuntabel :
a. Seluruh fungsi menerapkan value chain management dengan dukungan management information system (MIS) yang terintegrasi.
b. Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan dilaksanakan secara tepat waktu dan terintegrasi dalam administrasi yang akuntabel.
c.  Seluruh aset dikelola dan dimanfaatkan secara optimal.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia :
a. Manajemen SDM dilaksanakan secara sistem merit dengan pola pengembangan karir yang jelas serta alokasi SDM sesuai kebutuhan.
b. Seluruh pegawai memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya serta menerapkan tata   nilai.
3. Menerapkan teknologi yang unggul dalam proses produksi :
a. Proses produksi menerapkan teknologi mutakhir dan ramah lingkungan yang mampu memenuhi kebutuhan pasar dengan harga kompetitif dan kualitas terjamin.
b. Terdepan dalam inovasi produk yang unggul dengan design, security features & system yang handal.
c. Security paper mill dan Embedded chip manufacturing menjadi unit usaha yang mandiri dan kompetitif.
4. Membangun citra sebagai perusahaan security printing berkelas dunia :
a. Memiliki global brand image sebagai “the best in security design and printing quality”.
b. Seluruh pelanggan memperoleh jaminan kualitas, ketepatan waktu dan keamanan produk.


2. Struktur Organisasi
PT XY adalah perusahaan yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada dibawah Kementerian BUMN. Level pimpinan tertinggi dibawah tanggung jawab Dewan Pengawas yang membawahi Dewan Direktur (Board of Directors) yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan empat orang Direktur lainnya.
Struktur organisasi PT XY dapat digambarkan sebagai berikut:



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbxnWdBwkOQOB0jdAxVaT4uPdC9ljnv_JSthZvs0JJrVmomJh7cZOIt09hamd1C3I2OQHob5BT_TssCKIJCQ1V_An6-6tlGrMWtbk1giwnAus8m5JCnN1pb89hVpnRvN1tsvq52oSqD7nk/s400/0.png
Berkaitan dengan judul tesis yang diambil, maka proses pengolahan larutan pembersih daur ulang berada di bawah tanggung jawab Unit Penjernihan Air Limbah Cetak, dalam jajaran direktorat produksi. Unit ini mempunyai sasaran tugas sebagai berikut :
1.  Terlaksananya proses penjernihan air limbah cetak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.  Terimplementasinya tertib administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Terimplementasinya sistem dan prosedur kerja berdasarkan instruksi kerja sistem   manajemen mutu ISO.

3.    Proses Penjernihan/Pengolahan Air Limbah Cetak
Yang dimaksud dengan pengolahan limbah cair cetak adalah proses daur ulang limbah cair dari mesin cetak dengan memisahkan antara limbah padat dan cair melalui cara pengolahan dengan bahan kimia tertentu dan menetralisir limbah cair tersebut sehingga memenuhi standar baku mutu yang dibutuhkan.
Di dalam proses produksi pencetakan di mesin cetak, dibutuhkan suatu larutan pembersih yang berfungsi untuk membersihkan sisa tinta yang tidak dibutuhkan sehingga diharapkan cetakan yang dihasilkan bersih dan berkualitas baik.
3.1.  Pelat Cetak
  Proses cetak timbul yang merupakan komponen biaya terbesar dalam produksi cetakan, memerlukan suatu pelat yang berfungsi untuk menampung tinta sebelum dipindahkan ke atas bahan cetak. Pelat ini mempunyai karakteristik yang unik dan berbeda dengan proses lainnya, dimana bagian yang menampung tinta berbentuk gravur dengan kedalaman tertentu.
Skema gambar dari pelat cetak tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKgBYuSoSeE9p2Hq1KJybl3-Plxq-B_8Fu7KS87BdVUkyrrvhoZ0E1UYv-OMfZXpzo2pmLuKt2gVR-k9Qg32EsimjquWr5Ryi7TRXBYDfB4hTDPjCeGrUml85SS2_AevFYR4V3pJen-8K4/s400/1.png
3.2.  Proses Cetak
       Pada proses pencetakan, sisa tinta yang terdapat dibagian yang tidak dikehendaki harus dibersihkan terlebih dahulu dengan larutan pembersih sebelum berpindah keatas bahan cetak. Tujuan dari proses pembersihan ini agar kualitas cetakan yang dihasilkan dapat bersih, bebas dari kotoran.
Secara singkat, proses cetak yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tinta pada pelat cetak yang berasal dari rol tinta, disapu dengan rol penyapu (wiping cylinder) yang mengandung larutan pembersih (wiping solution).
2. Dengan bantuan rol tekan (impression cylinder) tinta yang terdapat pada pelat cetak dapat dipindahkan ke atas permukaan bahan cetak. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuBza__uA8vSaM139Iztb35d1B2gvzLPjSMXb4gw5dlX5teUXyDMMAZbaOAUxtBe2iX20LTkVI4KMuzP8eVZoDcxteuxI6rxCB_NDlQrQdseQUyx-Jyql4iDxtLP4IpuSe9sq_wq3jj8Gw/s400/2.png








3.3. Proses Daur Ulang Larutan Pembersih
  PT XY mempunyai jumlah mesin cetak sebanyak 12 (dua belas) buah dan rata-rata kebutuhan larutan pembersih untuk tiap mesin sekitar 10.000 liter/jam. Dengan konsumsi total 120.000 liter/jam larutan pembersih, dapat dibayangkan perusahaan akan mengalami pemborosan dalam pengadaan material untuk membuat larutan pembersih tersebut. Dalam rangka efisiensi produksi, maka pengolahan larutan pembersih tersebut dibuat secara daur ulang/closed loop dengan asumsi 95 % larutan bekas dapat digunakan kembali.
Proses daur ulang larutan pembersih dapat dilihat pada skema proses di bawah ini :



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCG6jtRgndXTkp6-fmclMWb81AFCa6ygRiy6G0PFIBgK7cFshgbKUWQ4H5Tj7jmDTXlVAPT3sWakDQV-w5JNKpJJb1rnCVpf1p1ekbUt1QfCdbVB2x35_IglkMv7KmILlhyphenhyphen1NByRgeZg5w/s400/3.png
Skema proses daur ulang diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Larutan pembersih bekas pakai yang berasal dari mesin cetak ditampung dalam sebuah tangki untuk dikondisikan suhunya menjadi 32 °C – 37 °C yang pada awalnya bersuhu 45 °C – 50 °C.
2. Kedalam larutan tersebut ditambahkan bahan koagulan organik dan filter aid untuk membentuk endapan yang pada akhirnya akan disaring dengan filter press.
3. Sludge/endapan yang tersaring ditampung pada tempat tertentu, sedangkan cairannya ditampung dalam tangki clarifier untuk memisahkan endapan halus yang lolos, dengan bantuan gravitasi bumi.
4. Cairan jernih dari clarifier dilewatkan dalam micro filter berukuran 5 mikron untuk selanjutnya dilakukan koreksian kadar larutan pembersih dengan menambahkan soda kaustik, SCO dan soft water hingga tingkat kadar yang sesuai dengan standar, yaitu :
- Soda kaustik : 0,65 – 0,95 %
- Deterjen SCO : 0,4 – 0,6 %
- Soft water : selebihnya hingga genap 100 %
5. Larutan disaring kembali dengan micro filter berukuran 2 mikron sebelum digunakan ke mesin cetak kembali.

Sumber : digital_116804-T 24626-Peningkatan kualitas-Metodologi-2.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar